Langsung ke konten utama

Tanggung Jawab Sosial Sebuah Perusahaan

Kesadaran akan dampak, baik positif maupun negatif perusahaan mengakibatkan tekanan dan tuntutan yang dialamatkan pada perusahaan, agar perusahaan memperluas tanggung jawab sosialnya (Masnila, 2006). Hal tersebut memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Oleh karena itu, sekarang sudah banyak digital agency yang menawarkan jasa pembuatan company profile untuk membantu mempromosikan perusahaan secara digital.

Definisi tanggung jawab sosial (CSR) ini, menurut Bank Dunia (2002) dalam Nurkhin (2009) corporate social responsibility as “[t]he commitment of business to contribute to sustainable economic development, working with employees, their families, the local community and society at large to improve their quality of life.” Beberapa definisi lain menurut beberapa organisasi menunjukkan pengertian yang berbeda (Suharto, 2008): World Business Council for Sustainable Development: Komitmen bekesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya International Finance Corporation: Komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pembangunan. CSR Asia: Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders.

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang sering disebut sebagai social disclosure, corporate social reporting, atau social accounting (Mathews, 1995) dalam Sembiring (2005) merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Menurut Gray, dkk. (1995) dalam Sembiring (2005) terdapat dua pendekatan yang secara signifikan berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mungkin diperlakukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi konvensional. Pendekatan ini secara umum akan menganggap masyarakat keuangan sebagai pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan. Pendekatan alternatif kedua dengan meletakkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada suatu pengujian peran informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini telah menjadi sumber utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Bahkan, saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan digital agency yang menawarkan jasa pembuatan company profile untuk membuatkan websitenya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemetaan Konsep CKM

Mempunyai web yang terintegrasi hendak membagikan nilai tambah untuk industri, paling utama untuk web e- commerce dengan konsep online shop. Pada sistalisisus, web serta aplikasi manajemen transaksi serta member yang terdapat masih belum terintegrasi. Sehingga dicoba analisis fitur buat memudahkan pemetaan pengembangan fitur yang diperlukan. Oleh sebab itu, saat ini telah banyak digital agency yang menawarkan jasa pembuatan company profile buat menolong mempromosikan industri secara digital. Tujuan dari riset ini merupakan menciptakan pemetaan fitur- fitur bersumber pada konsep CKM, selaku upaya tingkatkan kepuasan pelanggan serta pengembangan fitur aplikasi pada sistalisius. Batas yang diterapkan dalam riset ini meliputi: a) Memakai konsep CKM yang didasarkan pada CRM serta Kilometer. b). Hasilnya berbentuk pemetaan fitur yang berkonsep CKM serta fitur saran untuk sistalisius, dan saran fitur untuk web e- commerce yang seragam. Tata cara riset yang diterapkan merupakan observasi la

Tips Memilih Sepatu Lari Agar Tepat dan Nyaman Saat Dipakai

Di bawah ini panduan yang perlu kamu lihat saat akan beli sepatu lari: Sebelum beli sepatu lari, sebaiknya cek terlebih dulu termasuk juga tipe apa kaki kamu? Telapak Kaki Representasi Bentuk Kaki 1. High Arch tipe kaki yang menguasai memijak dengan bagian tepi, umumnya kaki tipe ini tapak sepatunya akan cepat habis pada bagian sisi luar serta cirinya lengkung kaki nampak tinggi. Untuk tipe Lengkung kaki tinggi semacam ini karena itu tipe sepatu yang pas ialah tipe chusion shoes atau neutral shoes 2. Normal Arch Kalau tipe kaki semacam ini alhamdulillah banyak sepatu dipasarkan dipasaran. Jika kaki kamu termasuk juga tipe ini, kamu dapat Pilih tipe stability shoes 3. Flat Arch Kalau kata orang bekasi mah ini kaki bebek. Kalau tipe kaki kamu semacam ini karena itu pilih sepatu tipe motion control atau high stability Untuk tahu kaki kamu tipe tipe yang mana, dapat kerjakan cara simpel semacam ini: Basahi telapak kaki kamu dengan air sampai rata, kalau airnya berwarna lebih baik, selanjut

Penerapan K3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja) Di Rumah Sakit

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah wujud usaha untuk membuat tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, hingga bisa kurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit karena kerja yang pada akhirannya bisa tingkatkan efektivitas dan keproduktifan kerja. Kecelakaan kerja bukan saja memunculkan korban jiwa atau rugi materi untuk karyawan dan pebisnis, tapi dapat mengusik proses produksi secara detail, menghancurkan lingkungan yang pada akhirannya akan berpengaruh pada khalayak luas. Penyakit Karena Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kelompok petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam secara baik. Bila kita dalami angka kecelakaan dan penyakit karena kerja di sejumlah negara maju (dari beberapa penilaian) memberikan kecondongan kenaikan kebiasaan. Sebagai factor pemicu, kerap muncul karena minimnya kesadaran karyawan dan kualitas dan ketrampilan karyawan yang kurang mencukupi. Banyak karyawan yang menyepel