Langsung ke konten utama

Klasifikasi Produk dan Pengertiannya

Produk adalah kombinasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran (Fuad 2013: 3). Produk merupakan sekumpulan atribut yang bukan hanya berbentuk (tangible) saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud (intangible). Produk diperuntukan untuk memenuhi keinginan (want) konsumen (AH. Hasan; 2010:274). Berdasarkan definisi di atas dapat diartikan bahwa produk dapat berupa barang atau jasa, untuk jenis jasanya sendiri bermacam-macam, ada jasa transportasi, jasa wedding organizer, jasa social media marketing dan lain-lain, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan dan memberikan nilai dan manfaat kepada pelanggan. Kotler dan Keller (2016: 390) mengklasifikasikan manfaat produk ke dalam beberapa tingkatan, yaitu:

a. Core benefit: jasa atau manfaat yang pelanggan benar-benar beli.

b. Basic product: pihak penjual harus mengubah hal core benefit ke dalam produk dasar (basic product)

c. Expected product: serangkaian atribut dan hal yang pembeli harapkan ketika membeli suatu produk.

d. Augmented product: pihak penjual harus memberikan nilai tambah pada produk yang melebihi harapan pelanggan.

e. Potential product: mengidentifikasikan produk yang memberikan nilai tambah pelanggan pada jangka mendatang.

Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa, misalnya jasa social media marketing untuk pemasaran secara digital. Semua diperuntukkan demi pemuasan kebutuhan dan keinginan (need and wants) dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants). Oleh karena itu produsen harus memperhatikan secara hati-hati kebijakan produknya. Apabila seseorang membutuhkan suatu produk, maka terbayang lebih dahulu ialah manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar manfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Company Profile yang Menonjolkan Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi

     Produktivitas dan efisiensi adalah kunci kesuksesan bagi setiap perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat company profile yang menonjolkan dengan jelas upaya perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional mereka, dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang, Jika anda ingin mudah anda bisa menggunakan jasa,apa lagi diera saat ini banyak digital agency yang menawarkan jasa desain company profile buat menolong mempromosikan perusahan secara digital agar perusahan dikenal banyak orang,dengan cara ini sangat mempermudah perusahaan anda. # Pengertian Produktivitas dan Efisiensi Produktivitas merujuk pada kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan output atau hasil dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, seperti tenaga kerja, waktu, dan modal, sedangkan efisiensi mengacu pada kemampuan untuk melakukan tugas atau proses dengan cara yang paling efektif dan hemat. # Pentingnya Produktivitas dan Efisiens...

Penerapan K3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja) Di Rumah Sakit

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah wujud usaha untuk membuat tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, hingga bisa kurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit karena kerja yang pada akhirannya bisa tingkatkan efektivitas dan keproduktifan kerja. Kecelakaan kerja bukan saja memunculkan korban jiwa atau rugi materi untuk karyawan dan pebisnis, tapi dapat mengusik proses produksi secara detail, menghancurkan lingkungan yang pada akhirannya akan berpengaruh pada khalayak luas. Penyakit Karena Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kelompok petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam secara baik. Bila kita dalami angka kecelakaan dan penyakit karena kerja di sejumlah negara maju (dari beberapa penilaian) memberikan kecondongan kenaikan kebiasaan. Sebagai factor pemicu, kerap muncul karena minimnya kesadaran karyawan dan kualitas dan ketrampilan karyawan yang kurang mencukupi. Banyak karyawan yang menyepel...

Hierarki Pengendalian Bahaya dalam OHSAS 18001:2007

Dalam tahapan rencana, standard OHSAS 18001 mempunyai syarat untuk organisasi untuk membuat hirarki kontrol. Sepanjang proses analisis bahaya k3, organisasi perlu mengenali sudahkah ada kontrol di dalam organisasi dan apa kontrol itu mencukupi untuk analisis bahaya. Saat mendeskripsikan kontrol atau mengubah yang telah ada, organisasi perlu mempertimbangkan hierarki kontrol/pengaturan bahaya. Hierarki pengaturan bahaya pada intinya memiliki arti fokus dalam penyeleksian dan penerapan pengaturan yang terkait dengan bahaya k3. Ada banyak barisan kontrol yang bisa dibuat untuk hilangkan atau kurangi bahaya k3, yaitu salah satunya: Eliminasi Substitusi Kontrol Tehnik / Perancangan Kontrol Administratif Alat Perlindungan Diri. Tetapi, permasalahannya ialah jika dampak dari barisan kontrol berbeda, dan beberapa pada mereka tidak betul-betul hilangkan atau kurangi resiko bahaya secara paling memberikan kepuasan. Bagi para pekerja yang sedang mencari sepatu safety dengan kualitas premium dan...